Bismillahirrahmanirrahiiim,
wal’asr....... Senangnya bukan main kalo surat itu dibacakan lewat speaker sekolah kami, anak-anak selalu berteriak
gembira setelah bunyi surah itu. “yes Merdekaaa!! Untung ada surah itu jadi
kita bisa pulang sekarang. Tidur,makan,maen play station, ke warnet, kentut
jangan lupa. Ga kentut sehari bisa mati kita hahaha” ujar Fauzan. “bener
bangats jan, ini surah yang paling gua suka hahaha pendek namun penuh makna”
sahut Samonda. Ya benar sekali, surah itu penuh makna sebagai pertanda bahwa
jam pelajaran telah selesai. Berbeda dengan sekolah lain, Sekolah kami
mengganti pertanda jam masuk pelajaran, istirahat, dan selesainya jam pelajaran
dengan suara lantunan murattal ayat-ayat Suci Al-Quran yang merdu lagi
menenangkan hati. Yang lebih penting menengkan suasana kelas yang seperti
pasar. mereka paham bagaimana cara menghormati Al-Quran. Ketika speaker kelas
melantunkan Al-Quran tiba-tiba suasana hening, sehening-heningnya.
SubhanaAllah,,, setan yang biasa bekoar di dalam kelas pun terdiam mendengarkan
lantunan yang suci lagi merdu itu.
Satu persatu
mereka meninggalkan kelas, melangkah keluar menuju gerbang kemerdekaan yang
bertuliskan “Selamat Jalan”. Tinggal Aku sendirian
di Kelas, Aku ingin mengerjakan tugas dulu supaya ketika pulang sampai rumah
langsung bisa istirahat. Itulah Aku, tak bisa tenang bila belum menyelesaikan
tugas sekolah. tiba-tiba sahabat wanitaku datang, Keyla namanya. Kulitnya putih
bening, Wajahnya bagai bulan purnama, tinggi semampai, matanya berbinar-binar.
Bicaranya sangat sopan, lembut, suaranya imut seperti Fatin Shidqa.
menyapaku "Sedang Apa kamu?" "Sedang mengerjakan tugas dari
Pa Lalu", "Ada yang bisa Aku bantu?" *Menanyaku sambil tersenyum
manis* "Emang ga ngerepotin kamu Key?" "Engga ko, Sambil Aku
menunggu papahku menjemput. kata papahku dia terjebak macet mungkin satu jam
lagi papahku baru sampai". "yaudah key ini ada soal-soal logaritma,
Aku ga terlalu ngerti. tolong kamu kerjain ya?" "Okee siap Kapten
hhehehe" sambil keyla mengerjakan tugas matematika ku, Aku mengerjakan
tugas Bahasa Indonesia dari Bu lili. inilah sekolahku, banyak tugas, sedikit
libur. kurang piknik.
Dalam ruang kelas, keyla mengerjakan tugas dengan
semangat dan cekatan. Kuperhatikan ternyata keyla cantik juga. Aku terdiam
menatapnya. Seperti yang ku katakan wajahnya seperti bulan purnanya, sejuk hati
menatapnya. Berada di sampingnya bagai berada di tengah-tengah salsabila, taman
di surga. “Hemmmm!! Natapin Aku terus” “Ih kepedean, Aku sedang memerhatikan
caramu mengerjakan logaritma supaya Aku juga mengerti caranya.” “Oh, kirain
hehehe. Kalo diperhatiin kamu, Aku seneng ko” gumamnya sambil tersenyum manis.
Setelah selesai mengerjakan tugas Aku dan Keyla turun
dari tangga, ternyata diluar sudah gerimis, awan hitam berdatangan, kodok-kodok
bersautan, pertanda hujan besar akan datang. Aku hendak pamitan padanya,
tiba-tiba telepon dari kantong HP-Nya Keyla berbunyi. Yang isinya ayahnya masih
terjebak macet. Aku menawarkannya mengajaknya pulang bersama kebetulan rumahnya
searah dengan rumahku, ternyata keyla menerimanya dan menyampaikan kepada
ayahnya. Keyla biasanya tak pernah mau jika menaiki motor dengan lawan
jenisnya, mungkin dia berpikir lain. Berhubung cuaca sudah sangat mendung.
Aku dan Keyla jalan bersama menaiki sepeda motorku, baru
setengah perjalanan tiba-tiba “Byurrrrrrr” Hujan besar datang. Aku dan
Keyla meneduh di Sebuah Warkop. Sambil
menunggu hujan Aku mengajaknya untuk masuk ke Warkop untuk menghangatkan tubuh,
meminum teh bersama keyla. Hangat dan sejuk suasana mengajakku dan keyla saling
bercerita, tanpa sadar kita berdua saling menatap mata.
Hujan mulai reda, segera kupacu sepeda motorku dan
mengantar keyla pulang ke rumahnya. Sampai rumahnya waktu menunjukkan jam
18.00, keyla mengajakku untuk mampir namun Aku menolaknya karena hari sudah
mulai gelap. Aku pamitan pada keyla. Sesampainya di rumahku, Aku langsung
beristirahat. Entah kenapa sampai di rumahku, Aku jadi keingetan keyla terus.
Tatapannya,raut wajahnya.. mm membuat hatiku senang. Rintik hujan sepertinya
menyisipkan rindu. Tidak !! apakah Aku jatuh cinta? Ah jangan!! Diakan sahabatku. Namun rintik
hujan terus saja mengingatkanku. Menciptakan Rindu yang sesakkan dada. Apakah
ini cinta?
Ah jangan jatuh cinta. Aku tak Mungkin mengkhianati sahabatku sendiri. Sahabatku, Mail pernah cerita dia cinta pada keyla namun Aku disuruh merahasiakannya. Aku tak mau merusak hubungan sahabatku. Namun rupaya rindu selalu saja datang mencekam, mungkin inilah yang disebut cinta itu buta. Rasa cintaku pada keyla semakin abertambah, mungkin Aku terlalu dalam jatuh ke dalam pandangan matanya. Aku tak mau tersiksa dengan perasaan ini, Aku harus ungkapkan!
Ah jangan jatuh cinta. Aku tak Mungkin mengkhianati sahabatku sendiri. Sahabatku, Mail pernah cerita dia cinta pada keyla namun Aku disuruh merahasiakannya. Aku tak mau merusak hubungan sahabatku. Namun rupaya rindu selalu saja datang mencekam, mungkin inilah yang disebut cinta itu buta. Rasa cintaku pada keyla semakin abertambah, mungkin Aku terlalu dalam jatuh ke dalam pandangan matanya. Aku tak mau tersiksa dengan perasaan ini, Aku harus ungkapkan!
Aku sadar, usiaku masih muda belia. Belum saatnya jatuh cinta,
namun Rindu selalu saja menghampiri. Dari mata turun ke hati, hari-hari
kulewati sendirian. Dengan perasaan yang tersimpan senyum keyla. Kubertanya-tanya
dalam diri “Apakah ini cinta?” indah rasanya namun sering dibuat grogi olehnya.
Hari-hari terbayang Keyla, semakin lama Aku merasa tak nyaman. Dihantui kelingan
mata dan senyuman hangatnya. Kumulai memberanikan diri, Aku mengajaknya ke
Kantin Sekolah dan kuceritakan semuanya pada Keyla. Tapi ternyata setelah
kuberi tahu keyla hanya tersenyum, menatap penuh sinar cahaya dimatanya tanpa
jawaban. Kemudian, pergi begitu saja.
Kini kudalam penantian, kutunggu jawaban satu minggu, dua
minggu, tiga minggu, keyla tak kunjung datang. Ah mungkin Aku salah! Terlalu terobsesi
dengan Cinta. Ini Fatamorgana, Aku tertipu oleh pandangannya! Cinta seharusnya
menunggu waktu yang tepat. Mengungkapkan Cinta bukan karena kesepian tapi
karena kesiapan! Aku kan masih SMA Pasti belum siap! Aku menyesali menatap
matanya, Main Api bisa terbakar Main Air pasti basah. Ini akibat Aku tak pandai
menjaga pandangan, Aku dihantui perasaan rindu yang belum semestinya ada.
Jangan melalukan yang belum waktunya! Harusnya Aku bersabar, semua kan indah
pada waktunya. Sialnya Aku sudah mengungkapkan! Persahabatanku kini tak sedekat
dulu, jangankan ngobrol panjang. Bicara saja malu. belum lagi bila sahabatku yang juga jatuh cinta pada keyla tau kalo Aku juga jatuh cinta padanya bakal repot!!!. Ah ini salahku yang tak bisa jaga pandangan. Aku terjebak Fatamorgana !
Yaa Robbi Ampuni Aku! Cinta seharusnya saling menjaga. Jaga perasaan, jaga
komiten, semakin menjaga diri, semakin ingat Anugerah cinta ini darimu yaa
robbi, maka hendaklah Aku mendekatkan diri darimu. Maafkan Aku yaa Robbi tak
bisa menjaga mata titipanmu ini. Menyesal Aku tak bisa menjaga pandangan ini,
yang Akhirnya Aku terjebak dalam keindahan sesaat, Fatamorgana. Kini kudengar kabarnya
Keyla sudah tak sendiri lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar