Jumat, 10 Februari 2017

FATAMORGANA (Cerpen penggugah selera, Dari Mata turun ke hati. Anugerah atau Musibah?)



Bismillahirrahmanirrahiiim, wal’asr....... Senangnya bukan main kalo surat itu dibacakan lewat speaker  sekolah kami, anak-anak selalu berteriak gembira setelah bunyi surah itu. “yes Merdekaaa!! Untung ada surah itu jadi kita bisa pulang sekarang. Tidur,makan,maen play station, ke warnet, kentut jangan lupa. Ga kentut sehari bisa mati kita hahaha” ujar Fauzan. “bener bangats jan, ini surah yang paling gua suka hahaha pendek namun penuh makna” sahut Samonda. Ya benar sekali, surah itu penuh makna sebagai pertanda bahwa jam pelajaran telah selesai. Berbeda dengan sekolah lain, Sekolah kami mengganti pertanda jam masuk pelajaran, istirahat, dan selesainya jam pelajaran dengan suara lantunan murattal ayat-ayat Suci Al-Quran yang merdu lagi menenangkan hati. Yang lebih penting menengkan suasana kelas yang seperti pasar. mereka paham bagaimana cara menghormati Al-Quran. Ketika speaker kelas melantunkan Al-Quran tiba-tiba suasana hening, sehening-heningnya. SubhanaAllah,,, setan yang biasa bekoar di dalam kelas pun terdiam mendengarkan lantunan yang suci lagi merdu itu.
            Satu persatu mereka meninggalkan kelas, melangkah keluar menuju gerbang kemerdekaan yang bertuliskan “Selamat Jalan”. Tinggal Aku sendirian di Kelas, Aku ingin mengerjakan tugas dulu supaya ketika pulang sampai rumah langsung bisa istirahat. Itulah Aku, tak bisa tenang bila belum menyelesaikan tugas sekolah. tiba-tiba sahabat wanitaku datang, Keyla namanya. Kulitnya putih bening, Wajahnya bagai bulan purnama, tinggi semampai, matanya berbinar-binar. Bicaranya sangat sopan,  lembut, suaranya imut seperti Fatin Shidqa. menyapaku "Sedang Apa kamu?" "Sedang mengerjakan tugas dari Pa Lalu", "Ada yang bisa Aku bantu?" *Menanyaku sambil tersenyum manis* "Emang ga ngerepotin kamu Key?" "Engga ko, Sambil Aku menunggu papahku menjemput. kata papahku dia terjebak macet mungkin satu jam lagi papahku baru sampai". "yaudah key ini ada soal-soal logaritma, Aku ga terlalu ngerti. tolong kamu kerjain ya?" "Okee siap Kapten hhehehe" sambil keyla mengerjakan tugas matematika ku, Aku mengerjakan tugas Bahasa Indonesia dari Bu lili. inilah sekolahku, banyak tugas, sedikit libur. kurang piknik.
            Dalam ruang kelas, keyla mengerjakan tugas dengan semangat dan cekatan. Kuperhatikan ternyata keyla cantik juga. Aku terdiam menatapnya. Seperti yang ku katakan wajahnya seperti bulan purnanya, sejuk hati menatapnya. Berada di sampingnya bagai berada di tengah-tengah salsabila, taman di surga. “Hemmmm!! Natapin Aku terus” “Ih kepedean, Aku sedang memerhatikan caramu mengerjakan logaritma supaya Aku juga mengerti caranya.” “Oh, kirain hehehe. Kalo diperhatiin kamu, Aku seneng ko” gumamnya sambil tersenyum manis.
            Setelah selesai mengerjakan tugas Aku dan Keyla turun dari tangga, ternyata diluar sudah gerimis, awan hitam berdatangan, kodok-kodok bersautan, pertanda hujan besar akan datang. Aku hendak pamitan padanya, tiba-tiba telepon dari kantong HP-Nya Keyla berbunyi. Yang isinya ayahnya masih terjebak macet. Aku menawarkannya mengajaknya pulang bersama kebetulan rumahnya searah dengan rumahku, ternyata keyla menerimanya dan menyampaikan kepada ayahnya. Keyla biasanya tak pernah mau jika menaiki motor dengan lawan jenisnya, mungkin dia berpikir lain. Berhubung cuaca sudah sangat mendung.
            Aku dan Keyla jalan bersama menaiki sepeda motorku, baru setengah perjalanan tiba-tiba “Byurrrrrrr” Hujan besar datang. Aku dan Keyla  meneduh di Sebuah Warkop. Sambil menunggu hujan Aku mengajaknya untuk masuk ke Warkop untuk menghangatkan tubuh, meminum teh bersama keyla. Hangat dan sejuk suasana mengajakku dan keyla saling bercerita, tanpa sadar kita berdua saling menatap mata.
            Hujan mulai reda, segera kupacu sepeda motorku dan mengantar keyla pulang ke rumahnya. Sampai rumahnya waktu menunjukkan jam 18.00, keyla mengajakku untuk mampir namun Aku menolaknya karena hari sudah mulai gelap. Aku pamitan pada keyla. Sesampainya di rumahku, Aku langsung beristirahat. Entah kenapa sampai di rumahku, Aku jadi keingetan keyla terus. Tatapannya,raut wajahnya.. mm membuat hatiku senang. Rintik hujan sepertinya menyisipkan rindu. Tidak !! apakah Aku jatuh cinta?  Ah jangan!! Diakan sahabatku. Namun rintik hujan terus saja mengingatkanku. Menciptakan Rindu yang sesakkan dada. Apakah ini cinta?
              Ah jangan jatuh cinta. Aku tak Mungkin mengkhianati sahabatku sendiri. Sahabatku, Mail pernah cerita dia cinta pada keyla namun Aku disuruh merahasiakannya. Aku tak mau merusak hubungan sahabatku. Namun rupaya rindu selalu saja datang mencekam, mungkin inilah yang disebut cinta itu buta. Rasa cintaku pada keyla semakin abertambah, mungkin Aku terlalu dalam jatuh ke dalam pandangan matanya. Aku tak mau tersiksa dengan perasaan ini, Aku harus ungkapkan!
            Aku sadar, usiaku masih muda belia. Belum saatnya jatuh cinta, namun Rindu selalu saja menghampiri. Dari mata turun ke hati, hari-hari kulewati sendirian. Dengan perasaan yang tersimpan senyum keyla. Kubertanya-tanya dalam diri “Apakah ini cinta?” indah rasanya namun sering dibuat grogi olehnya. Hari-hari terbayang Keyla, semakin lama Aku merasa tak nyaman. Dihantui kelingan mata dan senyuman hangatnya. Kumulai memberanikan diri, Aku mengajaknya ke Kantin Sekolah dan kuceritakan semuanya pada Keyla. Tapi ternyata setelah kuberi tahu keyla hanya tersenyum, menatap penuh sinar cahaya dimatanya tanpa jawaban. Kemudian, pergi begitu saja.
            Kini kudalam penantian, kutunggu jawaban satu minggu, dua minggu, tiga minggu, keyla tak kunjung datang. Ah mungkin Aku salah! Terlalu terobsesi dengan Cinta. Ini Fatamorgana, Aku tertipu oleh pandangannya! Cinta seharusnya menunggu waktu yang tepat. Mengungkapkan Cinta bukan karena kesepian tapi karena kesiapan! Aku kan masih SMA Pasti belum siap! Aku menyesali menatap matanya, Main Api bisa terbakar Main Air pasti basah. Ini akibat Aku tak pandai menjaga pandangan, Aku dihantui perasaan rindu yang belum semestinya ada. Jangan melalukan yang belum waktunya! Harusnya Aku bersabar, semua kan indah pada waktunya. Sialnya Aku sudah mengungkapkan! Persahabatanku kini tak sedekat dulu, jangankan ngobrol panjang. Bicara saja malu. belum lagi bila sahabatku yang juga jatuh cinta pada keyla tau kalo Aku juga jatuh cinta padanya bakal repot!!!. Ah ini salahku yang tak bisa jaga pandangan. Aku terjebak Fatamorgana ! Yaa Robbi Ampuni Aku! Cinta seharusnya saling menjaga. Jaga perasaan, jaga komiten, semakin menjaga diri, semakin ingat Anugerah cinta ini darimu yaa robbi, maka hendaklah Aku mendekatkan diri darimu. Maafkan Aku yaa Robbi tak bisa menjaga mata titipanmu ini. Menyesal Aku tak bisa menjaga pandangan ini, yang Akhirnya Aku terjebak dalam keindahan sesaat, Fatamorgana. Kini kudengar kabarnya Keyla sudah tak sendiri lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar