Minggu, 12 Februari 2017

Cerpen Cahaya di Langit Jakarta (Cerpen penyentuh Qolbu, penyegar Jiwa untuk meraih Asa)



Cahaya di langit Jakarta
            Rani adalah seorang Gadis belia yang duduk di Bangku kelas 3 MA (Setingkat SMA), dia bersekolah di MA Daarussalam Jakarta. Rani dikenal siswi yang rajin, pintar, cerdas,dan cekatan. Selama di Bangku SMA dia selalu mendapat peringkat satu. Dia juga pernah menjuarai Olimpiade Biologi Sains Madrasah antar MA Se-Jakarta, dia berhasil membawa pulang mendali juara satu. Selain Rajin, Rani juga dikenal sopan, baik dan ramah. Semua teman dan guru menyukainya. Rani bercita-cita melanjutkan pendidikannya ke timur tengah, namun sayang orang tua Rani tak menyetujuinya. Karena Rani merupakan anak semata wayang, Apalagi Rani juga seorang perempuan “Ibu tidak menyetujui kalau kamu sekolah ke luar negeri! Buat apa? Di Jakarta saja banyak perguruan tinggi.” –Ujar Ibundanya
            Namun Rani sangat bertekad untuk melanjutkan pendidikannya ke Negeri timur tengah yang ia dambakan itu, Rani sangat terpesona dengan keindahan piramida-piramida di Negeri itu, belum lagi terjebak dalam keindahan film Ketika Cinta Bertasbih. Setelah semester satu selesai, tibalah semester dua di Kelas 3. Hari-hari menuju SNMPTN masuk perguruan tinggi negeri semakin dekat. Guru BK Sekolah banyak menawarkan perguruan tinggi Negeri: Mulai dari UI, IAIN, UNJ, UIN, UNES, UGM ditawarkan kepada Rani. Namun Rani hanya diam. Rani sama sekali tidak tertarik pada perguruan tinggi dalam negeri, karena cita-citanya adalah sekolah di Luar Negeri. Baginya semua perguruan tinggi negeri dalam negeri sama saja, Sama-sama macet!! Mulai dari Jalanan sampai Fasilitas yang ada di dalamnya. Diam-diam Rani mendaftarkan diri lewat Internet dan mengikuti seleksi Masuk Perguruan Tinggi Luar Negeri pada bulan Februari,  Seleksi diadakan di Jalan Pegangsaan Kota Jakarta Timur. Diadakan oleh kedubes, walhasil ternyata Rani diterima di Universitas Al-Azhar, Kairo.
            Segera dia cetak hasil itu, kemudian Rani memberitahu kepada orang tuanya. “Mah Rani lolos seleksi Beasiswa belajar di Kairo, Mesir. Bulan Mei Rani disuruh konfirmasi untuk keberangkatannya. Rani minta persetujuan mamah” “Tidak Rani, Mamah tidak akan menyetujuinya!”. “Tapi mah ini kesempatan Rani, sayang mah Beasiswa Rani.” “Tidak Rani!! Mamah tidak akan menyetujuinya! Lebih baik mamah kehilangan uang daripada kehilangan kamu” “Kenapa si mamah ga menyetujui Rani! Mamah jahat! Rani ingin sekolah ke luar negeri! Ini impian rani.” Ujar Rani sambil meneteskan air mata dan kemudian pergi.
            Setelah itu, Rani terlihat murung di sekolah. Keyla sahabatnya menyadari perubahan sikap rani. Rani seperti kehilangan semangat untuk sekolah, pedahal biasanya Rani itu Penebar senyum dan semangat bagi sahabat-sahabatnya. “Rani Kamu kenapa? Hari ini Kamu Bagai bunga yang layu.” Tanya keyla. Namun rani diam saja. “Ranii jawab dong. Kamu ada masalah? Masalah apa? Cerita dong ke Aku, Aku kan sahabat kamu. Siapa tau Aku bisa bantu.” Keyla menanya Rani untuk kedua kalinya namun rani malah menangis. “Rani kamu gapapa?” Akhirnya Rani menceritakan kepada keyla “Aku lulus beasiswa ke kairo Key.” “Lah bagus dong. Terus kenapa kamu menangis?” “Ibuku tidak menyetujuinya.” “Oh gitu, Nanti kita omongin baik-baik ya ke Ibumu, kamu jangan nangis lagi ya Ra.”
            Keyla pun ke rumah Rani untuk bicara ke orang tua Rani, namun tetap saja orang tua Rani tak mengizinkan Rani pergi. Akhirnya Rani melarikan diri dari rumah, Orang tua Rani menangis tersedu-sedu. “Ya Allah, hamba ini hanya memiliki satu anak. Hamba tak ingin jauh darinya. Berilah yang terbaik untuk hamba dan anak hamba”. Hampir 3 bulan Rani melarikan diri dari rumah, ternyata Rani tinggal di rumah Keyla. Ternyata selama ini ia menyiapkan diri untuk berangkat menuju Kairo, Keyla mengantar ke Bandara Soekarno Hatta. Jam 8 pagi mereka berangkat, Namun sayang ditengah jalan mereka terjebak macet parah sehingga Rani memutuskan turun dari mobil Keyla dan memesan Ojek Online pada pukul 9 pagi. Rani turun dari mobil Keyla dan segera menaiki Ojek Online tersebut. “Bang!! GC Ya! selap-selip aja!! Soekarno-Hatta. Sebelum jam 10 kita harus udah sampe sana ya bang!” “Siiip neng, Ama abang mah semua beres. Pegangan aja yang kenceng.” Rani sampai bandara pukul 9.45. Rani segera menuju pesawat. Sang penjaga menanyakan tiket. Ketika Rani membuka tas ternyata dompetnya tertinggal di Mobil Keyla, Tiket pesawat ada di dalam dompet itu. “Maaf pa tiket saya tertinggal di mobil temen saya.” “Kalo gitu maaf mba, mba gabisa naik pesawat ini” jawab Pa Penjaga. Rani menangis, Tak mungkin ada waktu lagi. Rumah keyla sangat jauh. “ya Allah kenapa sekarang engkau persulit, apa dosa saya?” tanya rani dalam hatinya. Rani pun pulang ke rumah Ibunya.
            Sampai di rumah, Rani langsung dipeluk Ibunya. “Maaf mah Rani gapulang sudah 3 bulan, Rani ga jadi berangkat ke Kairo. Rani juga gaikut seleksi SNMPTN. Rani gagal mah” kata Rani Kepada Ibunya. Ibunya Rani menatap Rani sambil meanangis, lalu memegang muka Rani sambil tersenyum “Rani, Maafin Ibu. Ibu ga Ridho bila kamu ke Kairo. Kamu Anak semata wayang Ibu. Ibu tak mau jauh darimu. Ibu sangat sayang padamu. Daripada kehilangan Kamu lebih baik Ibu kehilangan uang seribu milyar. Biar kamu gajadi ke Kairo, kamu jangan merasa gagal dan layu. Tetaplah menjadi Rani yang kuat, tetaplah menjadi bunga Mawar bagi Ibu, teman-temanmu, dan Untuk Negeri ini. Tetap semangat ya Nak untuk sekolah!! Ibu doakan kamu masuk PTN Dalam Negeri, Biarlah Allah yang mengatur caranya”. “Makasih bu” jawab Rani sambil menangis. Tiba-tiba tok-tok-tok. Ada yang mengetuk pintu rumah Rani. Dibukanya pintu rumahnya, ternyata itu guru BK-Nya, Pa Hasan. Memberikan surat dan mengucapkan selamat. “Selamat ya Rani, kamu keterima di PTN Fakultas Kedokteran, Prodi Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Ini surat kelulusannya, maaf ya bapa mendaftarkan kamu di PTN tanpa sepengetahuan kamu.” Ujar pa Hasan. Rani memeluk Ibunya dan berkata “Terimaksih Ibu. Mungkin ini jawaban atas doa-doa Ibu”. “Iya nak Ibu juga ga nyangka” “Terimakasih ya Pa Hasan” ujar Rani dan ibunya.
            Kini Rani menjadi Mahasiswi UIN JKT di Fakultas Kedokteran, ia sadar bahwa keberhasilan terbesar berasal dari Doa dan Restu Ibu. Pada semester 2 Rani mengikuti kelas Bilingual pertukaran pelajar ke luar Negeri. Dan Rani terpilih mewakili Universitasnya melakukan pertukaran pelajar dengan Univ. Al-Azhar Kairo selama 2 semester, Ibunya menyetujui dan merestuinya. Kini Rani OTW melanjutkan mimpinya. Rani senang dan percaya. Sesungguhnya kesuksesan bisa diraih dengan mudah bila Allah Ridho pada kita. Dan Sesungguhnya Ridho Allah tergantung pada ridho orang tua.

1 komentar:

  1. Shooting Casino: Collect €200 bonus at Shootercasino!
    Shootercasino! This casino 제왕 카지노 is 인카지노 an exciting place to meet new players who want to play some great 바카라사이트 online gambling games with real money prizes. You will

    BalasHapus