Cahaya di langit Jakarta
Rani adalah seorang Gadis belia yang
duduk di Bangku kelas 3 MA (Setingkat SMA), dia bersekolah di MA Daarussalam
Jakarta. Rani dikenal siswi yang rajin, pintar, cerdas,dan cekatan. Selama di
Bangku SMA dia selalu mendapat peringkat satu. Dia juga pernah menjuarai
Olimpiade Biologi Sains Madrasah antar MA Se-Jakarta, dia berhasil membawa
pulang mendali juara satu. Selain Rajin, Rani juga dikenal sopan, baik dan
ramah. Semua teman dan guru menyukainya. Rani bercita-cita melanjutkan
pendidikannya ke timur tengah, namun sayang orang tua Rani tak menyetujuinya.
Karena Rani merupakan anak semata wayang, Apalagi Rani juga seorang perempuan
“Ibu tidak menyetujui kalau kamu sekolah ke luar negeri! Buat apa? Di Jakarta
saja banyak perguruan tinggi.” –Ujar Ibundanya
Namun Rani sangat bertekad untuk
melanjutkan pendidikannya ke Negeri timur tengah yang ia dambakan itu, Rani
sangat terpesona dengan keindahan piramida-piramida di Negeri itu, belum lagi
terjebak dalam keindahan film Ketika Cinta Bertasbih. Setelah semester satu
selesai, tibalah semester dua di Kelas 3. Hari-hari menuju SNMPTN masuk
perguruan tinggi negeri semakin dekat. Guru BK Sekolah banyak menawarkan
perguruan tinggi Negeri: Mulai dari UI, IAIN, UNJ, UIN, UNES, UGM ditawarkan
kepada Rani. Namun Rani hanya diam. Rani sama sekali tidak tertarik pada
perguruan tinggi dalam negeri, karena cita-citanya adalah sekolah di Luar
Negeri. Baginya semua perguruan tinggi negeri dalam negeri sama saja, Sama-sama
macet!! Mulai dari Jalanan sampai Fasilitas yang ada di dalamnya. Diam-diam
Rani mendaftarkan diri lewat Internet dan mengikuti seleksi Masuk Perguruan
Tinggi Luar Negeri pada bulan Februari,
Seleksi diadakan di Jalan Pegangsaan Kota Jakarta Timur. Diadakan oleh
kedubes, walhasil ternyata Rani diterima di Universitas Al-Azhar, Kairo.
Segera dia cetak hasil itu, kemudian
Rani memberitahu kepada orang tuanya. “Mah Rani lolos seleksi Beasiswa belajar
di Kairo, Mesir. Bulan Mei Rani disuruh konfirmasi untuk keberangkatannya. Rani
minta persetujuan mamah” “Tidak Rani, Mamah tidak akan menyetujuinya!”. “Tapi
mah ini kesempatan Rani, sayang mah Beasiswa Rani.” “Tidak Rani!! Mamah tidak
akan menyetujuinya! Lebih baik mamah kehilangan uang daripada kehilangan kamu”
“Kenapa si mamah ga menyetujui Rani! Mamah jahat! Rani ingin sekolah ke luar
negeri! Ini impian rani.” Ujar Rani sambil meneteskan air mata dan kemudian
pergi.
Setelah itu, Rani terlihat murung di
sekolah. Keyla sahabatnya menyadari perubahan sikap rani. Rani seperti
kehilangan semangat untuk sekolah, pedahal biasanya Rani itu Penebar senyum dan
semangat bagi sahabat-sahabatnya. “Rani Kamu kenapa? Hari ini Kamu Bagai bunga
yang layu.” Tanya keyla. Namun rani diam saja. “Ranii jawab dong. Kamu ada
masalah? Masalah apa? Cerita dong ke Aku, Aku kan sahabat kamu. Siapa tau Aku
bisa bantu.” Keyla menanya Rani untuk kedua kalinya namun rani malah menangis.
“Rani kamu gapapa?” Akhirnya Rani menceritakan kepada keyla “Aku lulus beasiswa
ke kairo Key.” “Lah bagus dong. Terus kenapa kamu menangis?” “Ibuku tidak
menyetujuinya.” “Oh gitu, Nanti kita omongin baik-baik ya ke Ibumu, kamu jangan nangis lagi ya Ra.”
Keyla pun ke rumah Rani untuk bicara
ke orang tua Rani, namun tetap saja orang tua Rani tak mengizinkan Rani pergi.
Akhirnya Rani melarikan diri dari rumah, Orang tua Rani menangis tersedu-sedu. “Ya
Allah, hamba ini hanya memiliki satu anak. Hamba tak ingin jauh darinya.
Berilah yang terbaik untuk hamba dan anak hamba”. Hampir 3 bulan Rani melarikan
diri dari rumah, ternyata Rani tinggal di rumah Keyla. Ternyata selama ini ia
menyiapkan diri untuk berangkat menuju Kairo, Keyla mengantar ke Bandara
Soekarno Hatta. Jam 8 pagi mereka berangkat, Namun sayang ditengah jalan mereka
terjebak macet parah sehingga Rani memutuskan turun dari mobil Keyla dan
memesan Ojek Online pada pukul 9 pagi. Rani turun dari mobil Keyla dan segera
menaiki Ojek Online tersebut. “Bang!! GC Ya! selap-selip aja!! Soekarno-Hatta. Sebelum
jam 10 kita harus udah sampe sana ya bang!” “Siiip neng, Ama abang mah semua beres.
Pegangan aja yang kenceng.” Rani sampai bandara pukul 9.45. Rani segera menuju
pesawat. Sang penjaga menanyakan tiket. Ketika Rani membuka tas ternyata
dompetnya tertinggal di Mobil Keyla, Tiket pesawat ada di dalam dompet itu. “Maaf
pa tiket saya tertinggal di mobil temen saya.” “Kalo gitu maaf mba, mba gabisa
naik pesawat ini” jawab Pa Penjaga. Rani menangis, Tak mungkin ada waktu lagi.
Rumah keyla sangat jauh. “ya Allah kenapa sekarang engkau persulit, apa dosa
saya?” tanya rani dalam hatinya. Rani pun pulang ke rumah Ibunya.
Sampai di rumah, Rani langsung
dipeluk Ibunya. “Maaf mah Rani gapulang sudah 3 bulan, Rani ga jadi berangkat
ke Kairo. Rani juga gaikut seleksi SNMPTN. Rani gagal mah” kata Rani Kepada
Ibunya. Ibunya Rani menatap Rani sambil meanangis, lalu memegang muka Rani
sambil tersenyum “Rani, Maafin Ibu. Ibu ga Ridho bila kamu ke Kairo. Kamu Anak
semata wayang Ibu. Ibu tak mau jauh darimu. Ibu sangat sayang padamu. Daripada
kehilangan Kamu lebih baik Ibu kehilangan uang seribu milyar. Biar kamu gajadi
ke Kairo, kamu jangan merasa gagal dan layu. Tetaplah menjadi Rani yang kuat,
tetaplah menjadi bunga Mawar bagi Ibu, teman-temanmu, dan Untuk Negeri ini. Tetap
semangat ya Nak untuk sekolah!! Ibu doakan kamu masuk PTN Dalam Negeri, Biarlah
Allah yang mengatur caranya”. “Makasih bu” jawab Rani sambil menangis. Tiba-tiba
tok-tok-tok. Ada yang mengetuk pintu rumah Rani. Dibukanya pintu rumahnya,
ternyata itu guru BK-Nya, Pa Hasan. Memberikan surat dan mengucapkan selamat. “Selamat
ya Rani, kamu keterima di PTN Fakultas Kedokteran, Prodi Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Ini surat kelulusannya,
maaf ya bapa mendaftarkan kamu di PTN tanpa sepengetahuan kamu.” Ujar pa Hasan. Rani memeluk Ibunya dan berkata “Terimaksih Ibu. Mungkin ini jawaban atas
doa-doa Ibu”. “Iya nak Ibu juga ga nyangka” “Terimakasih ya Pa Hasan” ujar Rani dan ibunya.
Kini Rani menjadi Mahasiswi UIN JKT
di Fakultas Kedokteran, ia sadar bahwa keberhasilan terbesar berasal dari Doa
dan Restu Ibu. Pada semester 2 Rani mengikuti kelas Bilingual pertukaran
pelajar ke luar Negeri. Dan Rani terpilih mewakili Universitasnya melakukan
pertukaran pelajar dengan Univ. Al-Azhar Kairo selama 2 semester, Ibunya
menyetujui dan merestuinya. Kini Rani OTW melanjutkan mimpinya. Rani senang dan
percaya. Sesungguhnya kesuksesan bisa diraih dengan mudah bila Allah Ridho pada
kita. Dan Sesungguhnya Ridho Allah tergantung pada ridho orang tua.
Shooting Casino: Collect €200 bonus at Shootercasino!
BalasHapusShootercasino! This casino 제왕 카지노 is 인카지노 an exciting place to meet new players who want to play some great 바카라사이트 online gambling games with real money prizes. You will